Wednesday, November 7, 2018

Teknik Cetak Offset & Teknik Digital Printing

Selain sablon, terdapat dua lagi teknik cetak yang umum digunakan di dalam industri percetakan, yaitu cetak offset (offset printing) dan cetak digital offset (digital printing).

Apakah perbedaan di antara kedua teknik cetak tersebut? Lalu apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masing teknik?

  1. CETAK OFFSET (Offset Printing)

    Teknik offset merupakan salah satu teknik percetakan yang paling umum digunakan. Dengan metode offset, materi yang ingin dicetak dipindahkan dari sebuah plat ke lapisan karet, lalu ke atas permukaan bahan.
    Proses offset menggunakan tinta basah dan memerlukan proses pengeringan setelah proses percetakan berlangsung.

    Offset digunakan untuk mencetak dalam skala/kuantitas besar. Di antara semua teknik percetakan, offset bisa dibilang merupakan yang paling ekonomis, berkualitas tinggi dan memiliki konsistensi yang baik untuk mencetak dalam skala besar.



  2. CETAK DIGITAL OFFSET (DIGITAL PRINTING)



    Digital offset, atau istilah kerennya yaitu digital printing, adalah sebuah metode percetakan dari gambar berbasis digital, yang biasanya berupa File, kemudian bisa langsung dicetak di berbagai media dengan cara yang lebih cepat.

    Digital offset merupakan hasil inovasi perkembangan dari metode percetakan konvensional, yang muncul seiring dengan kemajuan teknologi dunia yang sudah masuk ke dalam era digital.

    Umumnya digital offset memiliki biaya produksi yang lebih tinggi untuk per satuannya dibanding metode cetak yang lebih konvensional seperti percetakan offset dan sablon.

    Akan tetapi, teknik digital offset ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh metode percetakan offset maupun sablon, yaitu tidak memerlukan proses pra cetak seperti pembuatan film, plat cetak (offset), ataupun afdruk screen (sablon).

    Karena proses yang dilalui digital offset lebih ringkas, membuat digital offset menjadi lebih banyak digunakan untuk pencetakan skala kecil, sehingga teknik cetak digital offset sering juga disebut teknik cetak print on demand (sesuai permintaan), karena bisa mencetak dalam jumlah sedikit atau bahkan satuan.
    Tinta yang digunakan adalah jenis tinta pasta, tinta toner yang dikeringkan dengan cara dipanaskan, dan sebagainya, tergantung masing-masing jenis mesin digital offsetnya. Perbedaan jenis tinta yang digunakan ini akan memiliki reaksi yang berbeda pula pada kertas.



Setelah mengetahui perbedaan di antara kedua teknik cetak tersebut, lalu apakah Anda sebaiknya memilih teknik cetak offset atau digital offset? Berikut paparan lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan teknik offset dan digital offset:

    Kelebihan teknik cetak offset:
  1. Dapat mencetak dalm jumlah banyak di atas ribuan lembar, sehingga bila kuantitas yang akan dicetak semakin banyak, maka harga per lembarnya akan menjadi lebih murah.
  2. Dapat mencetak pada kertas dengan tekstur kasar dan kertas bergramatur tebal hingga 300 gsm. Ukuran kertas yang digunakan bisa lebih besar, yaitu hingga A1 atau A0.
  3. Anda dapat mencetak dengan warna khusus seperti emas atau perak serta warna stabilo.


    Kelemahan teknik cetak offset:
  1. Waktu produksi yang dibutuhkan lebih lama karena membutuhkan proses pembuatan film, pembuatan plat cetak dan penyetelan tinta pada mesin. Selain itu, karena tinta yang digunakan adalah tinta basah, maka dibutuhkan waktu untuk proses pengeringan.
  2. Terdapat banyak sampah pada saat proses penyetelan warna berlangsung, sehingga kurang ramah lingkungan.


    Kelebihan teknik cetak digital offset:
  1. Dapat mencetak dalam jumlah sedikit, ratusan lembar ataupun hanya satu lembar.
  2. Anda tidak perlu menunggu lama untuk dapat menikmati hasil cetak dari mesin cetak digital karena tidak membutuhkan pembuatan film atau plat cetak.
  3. Harga lebih ekonomis untuk cetak skala kecil.


    Kelemahan teknik cetak digital offset:
  1. Warna kurang konsisten jika untuk mencetak skala besar.
  2. Hanya dapat mencetak hingga ukuran A3+.
  3. Hanya dapat mencetak dengan gramatur kertas maksimum 270 gsm.
  4. Harga cenderung jauh lebih mahal bila mencetak dalam skala besar.




sumber: https://uprint.id/blog/digital-printing/

No comments:

Post a Comment

Follow Us