Friday, October 26, 2018

Mengenal Karakteristik dan Istilah dalam Printer Stiker Digital

Sticker digital adalah sticker yang dicetak menggunakan printer digital, untuk memahami sticker digital maka kita pun harus memahami printer atau mesin cetaknya sehingga kita tahu printer mana yang paling cocok untuk membuat sticker sesuai kebutuhan kita. Printer secara harfiah dapat kita artikan sebagai mesin cetak gambar dan dokumen atau printer adalah alat yang mengambil data komputer untuk selanjutnya diterjemahkan dalam bentuk gambar yang tersusun dari ribuat titik-titik warna yang di miliki printer tersebut. Jika printernya hanya memiliki tinta hitam maka ya hanya gambar hitam hasilnya, jika dia memiliki 4 warna utama CMYK atau 3 warna utama RGB maka akan tercipta gambar berwarna.



Printer merupakan sebuah mesin cetak yang di design agar proses cetak dapat dilakukan langsung dari komputer tanpa memerlukan media lain seperti film, plat ataupun screen dan printer biasa disebut juga sebagai mesin cetak digital atau printer digital. Printer untuk mencetak sticker banyak sekali jenisnya oleh karena itu kita harus benar-benar mengenalnya agar mendapatkan printer yang cocok untuk memproduksi sticker digital sesuai dengan kebutuhan kita. Sticker yang dicetak menggunakan printer digital inilah yang saya maksud dengan sticker digital karena banyak sticker yang dibuat dengan teknik cetak lain seperti sablon screen, mesin offset atau teknik cutting yang juga sangat populer.


Printer untuk mencetak sticker digital dapat kita bedakan dari jenis tinta, ukuran cetak dan fungsinya. Mari kita bahas satu persatu kriteria tersebut agar lebih mudah dipahami.

Printer sticker digital jika dilihat dari tintanya dibedakan sebagai berikut :



  1. Printer dengan tinta water based, maksudnya printer ini memiliki tinta berbasis air sebagai pelarutnya. Tinta yang termasuk dalam jenis ini adalah tinta dye dan pigment. Tinta dye umumnya tidak tahan air dan sinar matahari sedangkan tinta pigment lebih tahan air tetapi tidak dengan matahari. Oleh karena itu printer dengan tinta dye dan pigment kebanyakan untuk mencetak sticker indoor. Aplikasinya tentu hanya terbatas pada sticker yang ringan tugasnya seperti label buku, label harga, label merk dan sebagainya. kelebihan tinta jenis ini ada di detailing dan kelembutannya, hasil cetakan tidak perlu diragukan lagi karena memang super lembut tetapi bahan sticker yang bisa dicetak di printer terbatas. Biasanya jenis sticker kertas atau albatros yang bisa dicetak di printer ini. Menurut saya tidak terlalu menarik untuk menggunakan printer jenis ini karena saat ini mesin yang lebih fleksibel serta sudah indoor outdoor sangat banyak jenisnya.


    Ini adalah contoh printer berbasis waterbased produksi HP, ada juga produksi Epson, Canon, Kodak dan sebagainya.


  2. Printer dengan tinta solvent based (ecosolvent dan solvent), printer ini memiliki tinta berbasis minyak dan saat ini yang paling banyak dipakai adalah jenis ecosolvent yang maksudnya lebih ramah lingkungan. Dulu ketika zamannya solvent, tintanya sangat bau dan picoliternya masih kasar di kisaran angka 30 an. Karena bau dan kandungan zatnya yang berbahaya maka penggunaan solvent dilarang dan diganti dengan ecosolvent. Solvent sebenarnya jauh lebih kuat dibandingkan ecosolvent tetapi ya udah dilaran masak kita mau ngeyel, he he he. Printer dengan tinta ini sangat jago mencetak sticker vinyl terutama yang sudah dicoated (ingat kan di pembahasan sebelumnya tentang coaten dan uncoated). Benar tebakan anda, mesin ecosolvent tidak terlalu jago kalo print di sticker vinyl uncoater dan dia juga ndak jago kalo disuruh cetak di sticker kertas. Akan tetapi karena kebanyakan sticker yang dipakai di digital printing large format adalah sticker vinyl maka printer berbasis tinta ecosolvent ini sangat banyak dipakai untuk mencetak sticker digital, dari australia sampe ujung amerika latin dekat kutub selatan sana memakai printer jenis ini untuk mencetak sticker vinyl.



    Ini adalah contoh printer ecosolvent produksi roland, masih banyak yang lain seperti mutoh, mimaki, epson dan dari china pun juga banyak sekali jenis printer ecosolvent ini.
  3. Printer dengan tinta uv, printer ini memiliki tinta yang proses pengeringannya dengan lampu uv, jadi tinta ini tidak akan kering kalo tidak terkena lampu uv, jadi di dalam tinta ini ada semacam hardener yang hanya bisa kering ketika terkena lampu uv. Berbeda dengan dua printer sebelumnya yang proses pengeringannya cukup dengan diangin2 atau dikasih heater biasa. Tinta uv ini juga memiliki daya rekat yang sangat bagus sehingga dia hampir bisa menempel di semua jenis material termasuk hampir di semua jenis sticker. Mulai dari sticker kertas, vinyl, plastik pp dan lainnya bisa dicetak menggunakan printer uv ini. Kelebihan lain dari tinta uv ini adalah bila ditembak terus dengan lampu uv akan mengembang sehingga kita bisa membuat cetakan bertekstur daripada tinta biasa. Ada kelebihan tentu ada kelemahan, nah kelemahan tinta uv ini tidak selentur tinta ecosolvent sehingga dia tidak terlalu cocok kalo sticker diaplikasikan ke media yang lengkung semisal untuk wraping mobil full, sticker akan getas karena terpapar sinar uv sehingga pas pemasangan rentan sobek. Kelemahannya lagi harga printer dan tintanya mahal sehingga ndak bisa untuk hajar-hajaran harga bung.



    Ini adalah contoh printer uv produksi roland, anda juga bisa menemui printer sejenis produksi mimaki, arizona, atau produksi dari negeri china juga banyak sekali.
  4. Printer dengan tinta latex, lima tahun lalu pas menulis buku mengenal sticker digital ke satu, saya tidak membahas mesin ini karena masih sangat new banget keberadaannya. Akan tetapi saat ini kita tidak bisa mengabaikan printer latex ini sebagai salah satu printer terhebat untuk mencetak sticker. Dari namanya saja anda harusnya sudah tahu kalo printer dengan tinta latex memiliki tinta yang super lentur seperti karet. Apakah tintanya terbuat dari karet? gak tahu juga sih tapi setahu saya tinta latex ini adalah tinta berbasis air yang sifatnya seperti getah yang mampu menempel di aneka media baik coated ataupun uncoated. Tinta ini dikembangkan oleh HP (hewlett packard) untuk mengantikan tinta ecosolvent yang terbatas daya cetaknya hanya di media coated saja. Saingannya tinta ini ya tinta uv, ibaratnya HP mengembangkan latex sedangkan kompetitornya mengembangkan tinta uv yang tujuannya sama-sama untuk menggantikan ecosolvent atau setidaknya menutup kekurangan tinta ecosolvent. Tinta latex sendiri sangat lentur dan jauh lentur dari uv walau saat ini tinta uv juga ada yang versi lenturnya. Kalo anda ingin melihat perbandingan latex dan uv maka anda bisa membuka google kemudian tulis latex vs ecosolvet atau latex vs uv maka anda akan dapat informasi yang berharga. Saya males membahasnya karena itu semua tergantung bagaimana kebutuhan dan kemampuan kita aja sebenarnya.



    Ini contoh printer latex dari HP, kalo untuk merk lain saya kurang tahu karena sepertinya hanya HP yang fokus di merk ini.
  5. Printer dengan pewarna toner atau serbuk pewarna, kalo di proses pengecatan mirip dengan powder painting atau pengecatan kering. Jadi sistem printer ini menggunakan sistem elektrophotografi yang secara prinsip dasarnya film akan disinari cahaya agar membentuk gambar yang nantinya jika film ini terkena toner dan media cetak akan timbul sebuah gambar sesuai file komputer. Ribet ya njelasinya, ha ha ha, saya juga ndak terlalu dong deh kalo masalah teknologinya, maklum hanya user saja. Gampangnya bayangin aja si film itu kayak bantalan stempel yang sudah ada gambarnya nah kalo stempel kan gambar tidak bisa ganti2 tetapi kalo film di mesin toner ini bisa ganti-ganti gambarnya sesuai file yang kita buat. Kemudian si stempel tadi kita tempel di tinta trus kita tekan di kertas, jadilah gambar. Nah di mesin toner tadi karet stempel diganti dengan film, gerakan kita menempelkan stempel ke tinta diganti dengan proses penyinaran film, trus gerakan kita nekan stempel ke kertas diganti dengan dilewatkannya media cetak melewati film yang sudah tersinari cahaya tadi. Kalo gak ngerti juga silakan beli bukunnya ibu Anna Dameria yang judulnya Digital Printing Handbook (cari di google ya). Printer ini membutuhkan panas untuk menempelkan toner ke media cetak atau sticker, biasanya untuk sticker akan membutuhkan panas paling tinggi agar pori-pori bahan terbuka dan toner masuk ke dalamnya. Printer jenis ini dari ukuran A4, A3 sampe yang ukuran 1 m juga ada. Tetapi printer ini tidak terlalu populer kalo untuk mencetak sticker ukuran besar, mereka lebih populer untuk cetak ukuran A3 dan populer karena bisa cetak secara cepat banget dibandingkan ke 4 printer yang sudah kita bahas sebelumnya. Toner sudah pasti tahan air dan tahan sinar matahari tetapi tidak sekuat latex atau uv.



    Selain fujixerox seperti contoh di atas banyak sekali produsen printer jenis ini seperti develop, konica minolta, oki dan sebagainya.
  6. Printer dengan tinta-tinta khusus seperti HP Indigo, Landa dan sebagainya. Banyak printer-printer yang dikembangkan dengan tinta khusus untuk mencetak sticker digital saat ini. Akan tetapi karena keterbatasan pengetahuan saya maka saya tidak berani terlalu membahasnya, takut nanti malah salah deh. Kita bahas yang ringan-ringan aja yang kelasnya menengah dan umum dipakai ya sobat ronita semuanya (say yesssss please..he he he).





Jika tadi kita melihat dari jenis tinta atau pewarnanya maka kita juga bisa membedakan printer dari area cetaknya. Umumnya printer sticker terbagi menjadi tiga yaitu :



  1. Printer Ukuran desktop yaitu printer dengan ukuran A4 - A2, tapi jangan salah walaupun dibilang desktop tetapi ada juga yang ukuran printernya sangat besar melebih desktop. Contohnya mesin hp indigo yang segede gambreng tapi area cetaknya hanya A3+, begitu juga dengan mesin kelas produksi atau office keluaran fujixerox, konica, develop dan sebagainya ukuran printernya juga gede-gede. Kalo di printer berbasis ecosolvent ada roland dengan BN-20 nya, di mimaki ada printer CJV30 yang ukurannya di 70 cm dan sepertinya mutoh juga ada tapi saya lupa typenya apa.
  2. Printer large format yaitu printer dengan ukuran cetak 1 - 1,5 m dengan sistem roll atau flatbed. Printer jenis ini yang paling banyak dipakai untuk mencetak sticker dan ukuran yang paling umum adalah 1,3 m dan 1,5 m. Kalo kita saranin sih mending pakai ukuran 1,5 m karena lebih fleksibel dibandingkan ukuran dibawahnya. Yang umum dipakai sistem roll sedangkan flatbed biasanya jarang untuk cetak sticker walaupun bisa.
  3. Printer wide format yaitu printer dengan ukruan cetak 2,5 - 5 meter. Mesin ini biasanya memang dipakai untuk cetak mmt atau frontlite tetapi saat ini juga banyak dipakai untuk mencetak sticker apalagi yang sudah memakai head jenis terbaru dan tinta berpicoliter kecil. Pemakaian printer wide format ini sangat cocok untk mencetak sticker ukuran besar dalam jumlah banyak, karena jika dicetak dengan mesin large format akan memakan waktu super lama mas bro. Bahkan untuk kabar terbaru ada printer yang bisa cetak sampe 200 m2 / jam (kalo ada yang lebih cepat komen ya dan saya yakin pasti nanti akan ada yang lebih cepat lagi). Printer ini biasanya menggunakan tinta solvent (ada yang sudah memakai tinta ecosolvent) yang artinya tahan outdoor tetapi tidak selembut ecosolvent hasil cetaknya.


Selain mengacu pada ukuran, kita juga bisa membedakan printer dari sistem feeding bahan. Ada printer yang hanya bisa mencetak dalam bentuk lembaran dan ada juga printer yang sistemnya roll to roll. Printer dengan sistem lembaran artinya media cetak harus dalam bentuk lembaran, sedangkan printer dengan sistem roll to roll artinya bahan bisa dalam bentuk rol panjang dan proses cetaknya bisa panjang tanpa terputus. Printer dengan sistem lembaran contohnya seperti printer desktop, printer laser atau toner A3+ (ada printer toner yang sistem roll).


    Dilihat dari fungsinya saya membagi printer sticker digital menjadi dua yaitu :
  1. Print saja atau print only, artinya printer hanya bisa mencetak saja dan tidak bisa melakukan pemotongan sticker dengan sistem kiss cut. Intinya dalam mesin ini hanya cetak saja deh, dia ndak bisa jadi mesin potong seperti mesin cutting plotter.
  2. Print and Cut, istilah kerennya begitu, artinya printer bisa mencetak dan bisa memotong sticker sesuai polanya. Pemotongan hanya pada bagian face material sticker tidak sampe tembus ya (kiss cut). Keuntungannya kita bisa membuat sticker yang terpotong sesuai pola tanpa harus membuat pisau pond atau pindah ke mesin cutting plotter. Kelemahan printer sistem print & cut adalah tidak efektif kalo antrian produksi banyak karena akan memakan waktu produksi. Kelebihannya jika tinta printer kita sudah tahan gores tanpa laminasi maka proses print dan cutting bisa langsung dilakukan di satu mesin. Yah tapi tetap kalo menurut saya lebih efektif terpisah saja, print di mesin print dan cutting di mesin cutting plotter (tentang mesin cutting plotter kita bahas nanti ya)

Seharusnya sampai disini anda sudah bisa mendapatkan gambaran mesin apa yang cocok untuk anda.

To the point aja, dari semua jenis printer yang sudah diterangkan di atas maka printer yang paling umum dipakai adalah printer berbasis tinta ecosolvent, uv dan latex dengan ukuran large format sistem roll to roll. Sedangkan untuk sistem lembaran maka mesin berbasis toner atau digital offset adalah pilihan utama. Jadi jika anda ingin membeli printer sticker digital pilihan paling utama adalah printer berbasis ecosolvent dengan ukuran 1,5 m dan jika dana mencukupi maka anda bisa melengkapinya dengan printer berbasis tinta uv atau latex. Tetapi jika anda hanya ingin fokus ke sticker berukan kecil atau label maka printer berbasis toner atau digital offset sangat dianjurkan. Akan lebih bagus lag jika bisa memiliki keduanya tentu layanan usaha sticker kita akan lebih maksimal.



Indonesia merupakan market yang sangat gemuk bagi produsen printer dunia karena itulah hampir semua jenis printer ada di indonesia, termasuk printer untuk mencetak sticker. Jadi anda tidak perlu pusing untuk mencari printer sticker digital di Indonesia negeri tercinta ini akan tetapi karena yang paling banyak dipakai adalah large format ecosolvent untuk mencetak sticker maka kita hanya bahas printer ecosolventnya saja. Pastikan anda membeli ke dealer yang tepat dan bagus after salenya karena pada dasarnya semua printer itu bagus termasuk tintanya, yang menjadi tidak bagus atau susah biasanya karena support yang kurang memadai dan atau karena andanya kurang memahami tentang printer anda sendiri. Beberapa merk printer sticker digital yang ada di Indonesia adalah EPSON, Hewlett Packard (HP), MIMAKI, MUTOH, ROLAND untuk kelas large formatnya, selain merk-merk tersebut juga banyak printer dari china yang tidak teritung lagi jumlahnya, bahkan kalo disuruh nyebutin satu-satu saya takkan bisa. Untuk printer berbasis toner atau yang lebih dikenal dengan sebutan digital offset ada merk FUJIXEROX, HP Indigo, DEVELOP, KONICA MINOLTA, OKI dan sebagainya.

KOMPONEN UTAMA PRINTER STICKER DIGITAL

Ada beberapa komponen yang sangat umum di printer digital dan sebaiknya kita ketahui karena dengan mengetahui komponen tersebut akan memudahkan proses kerja serta antisipasi agar kita selalu siap cek dan ricek kondisi printer kita.
    Berikut komponen utama printer yang harus kita perhatikan :
  1. Printhead, merupakan kepala cetak dari sebuah printer, tugasnya mengatur semprotan tinta ke media baik itu sistemnya continuous atau drop on demand. Printhead ini perlu diganti jika umurnya sudah terlampaui atau rusak, jika umurnya sudah terlampui itu hal yang wajar dan memang harus dianggarkan untuk membeli head secara rutin (biasanya 1-2 tahun). Akan tetapi bisa saja printhead rusak karena listrik, nabrak bahan atau kesalahan pemakaian lainnya, hal yang seperti ini harus dihindari karena bisa membuat kantong kita tekor. Harga printhead saat ini sudah seperti harga motorsport aja mas bro. So pilih juga printer yang memberi garansi printhead jangan asal beli ya. Printhead harus rutin dibersihkan baik secara manual ataupun otomatis, pembersihan yang rutin akan membantu performance head tetap terjaga dengan baik.



  2. Cartridge atau tabung tinta, kalo dulu kita harus perhatian banget dengan komponen ini karena chipnya suka rusak dan sampai sekarang sih juga begitu. Kadang catridge yang datang ke kita chipnya kadaluarsa untuk itu kita harus kontrol dan kontrol agar printer kita selalu aman stock catridgenya. Jangan sampe pas dapat orderan banyak tinta atau catridgenya bermalasah.



  3. Mainboard, kayak komputer maka printer juga punya mainboard dimana semua komponen bermuara disitu termasuk otaknya printer, memory printer dan semua sensor ada di mainboard ini. Mainboard bisa saja rusak karena listrik, tikus atau tumpahan tinta dari catridge, so kita harus benar-benar rutin mengeceknya, jangan sampe kita rugi karenanya.
  4. Damper, yaitu tempat penampungan tinta sementara sebelum masuk ke printhead, ibaratnya dumper ini seperti bensin yang ada di karburator motor sedangkan tinta di catridge ibarat bensin di tangko motor. Karena letak catrdige biasanya agak jauh dari printhead maka butuh waktu untuk memompa tinta ke printhead, agar tidak telat maka dipakailah damper sebagai penampung tinta sementara. Kalo damper ini rusak pasti hasil print tidak maksimal, bisa kena masuk angin kalo kita masih pakai sistem tinta infus atau refill, bisa juga mampet karena terjadi pengendapan tinta terutama tinta berjenis uv atau tinta berat lainnya seperti metallic dan putih.



  5. Caping, yaitu tempat printhead parkir ketika printer dalam kondisi tidak terpakai. Caping ini juga berfungsi menjaga agar printhead tidak kering sehingga keberadaannya harus tetap bersih dan bagus. Caping biasanya perlu diganti secara rutin sesuai dengan pemakaiannya, dalam setahun setidaknya ganti 1x agar kondisi printer tetap bagus adanya.



Sebenarnya masih banyak komponen printer lainnya yang tidak kalah penting tetapi akan sangat panjang kalo diuraikan satu persatu disini. Komponen di atas adalah komponen printer berbasis tinta atau inkjet printer sedangkan untuk printer toner seperti fujixerox memiliki komponen penting yang sedikit berbeda seperti IBT yang merupakan film untuk mencetak gambar, toner sebagai wadah serbuk pewarnanya, drum sebagai bantalan ketika kertas dilewatkan ke film IBT dan sebagainya. Biasanya printer toner sistemnya klik jadi lebih aman atau kalo rusak anda tinggal panggil teknisi dan mereka akan rawat atau ganti sparepart sesuai kebutuhannya. Itulah salah satu kelebihan sistem klik yang juga dianut printer sejenis HP Indigo atau digital offset lainnya.



MESIN PENDAMPING PRINTER STICKER DIGITAL

Jika kita sudah memahami mesin printernya maka kita juga harus memahami mesin pendampingnya karena semua mesin cetak pasti membutuhkan pendamping. Mesin pendamping ini bisa berupa mesin untuk melakukan persiapan sebelum cetak dan bisa juga mesin untuk menyelesaikan pekerjaan setelah cetak. Kebutuhan akan hal ini mutlak kita penuhi agar nantinya proses kerja dapat berjalan lancar dan hasil produksi sticker menjadi lebih maksimal.

Mesin yang dibutuhkan untuk melakukan proses pra cetak adalah komputer lengkap dengan monitor dan software. Komputer harus memiliki spesifikasi yang cukup terutama untuk processor, memory dan hardisk, usahakan spek dari ketiga part tersebut cukup tinggi agar semua proses file nantinya berjalan lancar. Untuk monitor usahakan menggunakan monitor dengan layar yang lebar dan memiliki gamut warna yang bagus, tujuannya agar lebih mudah ketika kita bekerja baik saat design maupun ketika setting software cetak. Software design yang harus anda punya untuk editing file maupun membuat file dari awal adalah adobe photoshop, adobe ilustrator dan corel. Sedangkan untuk proses cetaknya sendiri maka anda harus memiliki software RIP (raster image processing) yaitu software untuk mengatur warna dan kualitas cetak sebuah printer.





Contoh Software RIP Produksi ROLAND

Software RIP ini sudah include dengan mesin printer karena setiap vendor mesin large format biasanya telah menyiapkan software khusus yang paling cocok untuk mesin mereka, so pastikan keberadaan software RIP ini ketika anda membeli printer. Akan tetapi jika dana anda berlebih ada baiknya untuk memilih software yang lebih canggih keluaran perusahaan khusus color management karena biasanya software produksi mereka lebih canggih dibandingkan produk vendor mesin.

Sticker vinyl selalu memerlukan penanganan khusus setelah dicetak, penangan khusus yang paling umum adalah laminasi dan cutting. Keberadaan mesin laminasi dan cutting akan membuat kerja kita mudah serta produk sticker akan lebih mudah diterima pasar. Proses laminasi dan cutting ini biasa dikenal dengan proses finishing dan sticker yang sudah di finishing akan sangat bagus serta lebih cepat laku dibandingkan sticker tanpa finishing. Market sticker selalu membutuhkan layanan ini jadi anda harus mengenal juga mesin finishing atau mesin pendamping printer sticker digital ini.

MESIN LAMINASI

Laminasi adalah proses melapisi sticker dengan plastik transparan yang bertujuan membuat cetakan sticker terlindung dari air, sinar matahari atau cuaca serta tahan gores, selain itu laminasi juga berfungsi untuk membuat sticker glossy atau doff. Glossy artinya mengkilap sedangkan doff artinya tidak mengkilap. Seiring perkembangan teknologi maka fungsi laminasi sudah berkembang, selain glossy dan doff, laminasi juga bisa memberi efek unik pada tampilan sticker seperti laminasi 3D yang membuat sticker memiliki kedalaman warna dan kalo terkena cahaya lebih shiny, laminasi dengan efek canvas atau tekstur kulit jeruk dan sebagainya. Proses pemotongan sticker umumnya dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil atau bisa juga dari cetakan panjang menjadi ukuran kecil agar mudah packing dan pengiriman.



Mesin laminasi jika dilihat dari sistem pemanasnya terbagi menjadi menjadi dua yaitu laminasi panas dan laminasi dingin. Laminasi panas artinya proses penempelan plastik laminasi ke sticker menggunakan pemanasan dengan suhu sekitar 100 derajat celcius, biasanya plastik laminasinya berjenis poliester. Untuk sistem yang lebih murah tetapi kompleks biasanya plastiknya belum ada lemnya, jadi plastik dilewatkan ke cairan lem kemudian baru di panasin dan ditekan ke permukaan sticker. Sedangkan untuk proses yang lebih simple plastik laminasinya sudah mengandung lem yang ketika terkena panas dan tekanan akan menempel di permukaan sticker, untuk mesin laminasi yang simple ini pasti sering anda temui di tukang fotocopy. Laminasi panas sendiri sebenarnya lebih cocok untuk sticker berjenis kertas atau sintetis walau beberapa jenis vinyl bisa juga dilaminasi panas, tetapi biasanya tidak terlalu cocok. Kelebihan laminasi panas adalah ketipisannya, plastiknya sangat tipis sehingga tidak menambah tebal sticker akan tetapi karena jenisnya poliester maka tidak memiliki elastisitas yang bagus.



Contoh mesin laminasi panas ukuran kecil, ada juga mesin laminasi panas yang berukuran besar dan biasanya laminasi panas semuanya sudah otomatis atau setidaknya semi otomatis untuk yang biasa dipakai di tempat fotocopian.

Laminasi dingin artinya proses laminasi menggunakan media sticker transparan yang ditempelkan ke permukaan sticker dengan cara ditekan tanpa pemanasan (ada yang dengan pemanasan tetapi suhu maksimal hanya 60 derajat celcius). Bahan laminasi dingin ini umumnya vinyl sama seperti bahan sticker. Kelasnya pun sama, ada laminasi yang monomeric, polimeric dan cast pun ada. Kesalahan yang umum terjadi oleh para praktisi sticker adalah menggunakan jenis laminasi yang tidak sama dengan jenis stickernya. Misalnya sudah pakai sticker jenis polimeric tetapi laminasinya masih yang monomeric, akibatnya ketika dipasang maka laminasi akan lebih cepet terkelupas atau menyusut, bisa juga pas pemasangan jadi lebih susah karena sticker yang awalnya polimeric menjadi tidak polimeric lagi. Yang lebih fatal adalah sudah pakai sticker cast vinyl tetapi laminasinya masih yang monomeric sehingga hasilnya pun juga tidak maksimal.





Ini adalah contoh mesin laminasi dingin sistem full otomatis, untuk yang tidak otomatis bedanya hanya di sistem penggeraknya dan biasanya tidak sebesar ini mesinnya.

Mesin laminasi juga terbagi dua jika dilihat dari sistem mekanisnya yaitu laminasi manual dan laminasi otomatis. Laminasi manual artinya proses penekanannya manual dengan cara memutar bantalan karet secara manual. Laminasi otomatis proses penekanan dan feeding bahan sudah otomatis, jadi kita tinggal injek pedal maka mesin akan memutar sendiri sesuai settingan kita. Jika budget dana mepet maka menggunakan laminasi manual adalah pilihan tepat, akan tetapi jika budget cukup maka laminasi otomatis jauh lebih praktis dan efisien terutama untuk pengerjaan sticker berukuran panjang dan lebar.

MESIN CUTTING PLOTTER

Proses cutting atau pemotongan sticker digital sedikit berbeda dengan pemotongan cetakan kertas, di sticker dikenal dua istilah yaitu kiss cut dan die cut. Kiss cut artinya dipotong separo atau setengah atau hanya bagian atas sticker saja yang terpotong. Die cut artinya dipotong putus sampe backing papernya. Pemotongan kiss cut dan die cut memerlukan mesin yang berbeda dan tentunya pisau yang berbeda pula. Sistem kiss cut memakai cutting plotter dan untuk die cut memakai flat bed cutting. Yang paling umum dipakai adalah cutting plotter kiss cut sedangkan die cut belum terlalu nge-trend walau sudah beberapa pemain memiliki layanan ini semisal ronita digital printing.



Contoh mesin cutting plotter sistem roll to roll

Cutting plotter yang dipakai untuk mendampingi printer sticker vinyl harus memiliki eye optic atau sensor baca crop mark agar nanti dia bisa memotong pola sticker secara tepat dan presisi. Jadi perbedaan mesin cutting untuk mendampingin printer digital dengan cutting plotter untuk cutting sticker adalah sensor optic tadi. Jika di cutting sticker kita tidak perlu sensor optic karena proses potongnya tidak tergantung pada posisi gambar, sedangkan untuk proses print & cut maka mesin harus memotong sticker sesuai pola gambar yang telah dicetak sehingga mesin cutting harus punya sensor untuk mendeteksi crop mark yang telah tercetak di sticker tersebut.

    Mesin cutting plotter ini biasanya berukuan 60cm, 90cm, 100cm, 130 cm dan 150 cm tetapi yang paling sering terlihat dipasaran adalah seri 60 dan 130 cm. Untuk memilih mesin cutting yang pas untuk anda ada beberapa tips sebagai berikut :
    1. Pilih ukuran cutting yang sesuai dengan ukuran printer anda, paling ideal adalah 60 cm dan 160 cm
    2. Pilih cutting plotter yang bisa langsung cutting dari corel karena sistem print and cut akan mudah seperti itu
    3. Pilih cutting plotter yang super presisi dan biasanya semakin bagus merknya makin bagus kualitasnya
    4. Pilih cutting plotter yang memiliki tekanan pisau cukup kuat karena kadang ada bahan sticker yang cukup tebal jadi anda harus mempertimbangkan itu, semisal untuk potong bahan 3M grade teknik tidak bisa dipotong di mesin cutting plotter biasa, dia harus pakai jenis yang lain, so sekali pertimbangkan kebutuhan anda apa dan carilah mesin cutting yang seimbang bukan berdasarkan harga semata saja.


    Saran terbaik yang kita harus ingat untuk semua mesin di atas baik printer, cutting atau mesin laminasinya percayalah pada harga dan asal printernya. Harga tidak akan bohon dan biasanya printer dari negara yang memiliki kemajuan teknologi bagus serta terkenal dedikasinya pada kualitas akan menghasilkan mesin yang berkualitas juga. Jika anda ragu maka anda bisa gabung dengan group-group printing dan belajar disana atau bisa juga datang ke pameran-pameran dan melihatnya secara langsung. Amati jaringan dealernya dan support teknisinya karena semua itu akan memudahkan anda di kemudian hari.



No comments:

Post a Comment

Follow Us